Serak Jawa, Burung Hantu Pemburu Diam Sahabat Petani

Serak Jawa merupakan spesies burung hantu dari famili Strigidae dan nama Latinnya yaitu Tyto alba. Serak Jawa sering disebut juga dengan Burung Hantu Putih atau sering disebut juga dengan nama Inggrisnya yaitu Barn Owl.

Serak Jawa tersebar di Australia, Tasmania, Inggris Raya, Eropa, Asia Selatan, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Kepulauan Oceania, dan Kepulauan Galapagos.


Klasifikasi



Berikut klasifikasi Serak Jawa


Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Strigiformes

Famili : Strigidae

Genus : Tyto

Spesies : Tyto alba


Ciri - Ciri



Serak Jawa memiliki wajah yang berbentuk seperti hati dan berwarna putih dengan tepi berwarna coklat.

Iris mata Serak Jawa berwarna hitam.

Kaki Serak Jawa berwarna putih kekuningan hingga kecoklatan.

Serak Jawa memiliki bulu yang berwarna putih yang membantunya dikenali dari jenis lainnya. Di bagian atas tubuh berwarna abu-abu dan di bagian bawah tubuh berwarna putih dengan sedikit bintik hitam.

Bagian sayap dan punggung Serak Jawa berwarna sawo matang, putih, dan abu-abu disertai bintik-bintik pucat dan tanda mengkilap.

Si betina memiliki corak bintik-bintik gelap yang lebih banyak daripada si jantan.

Lubang telinga Serak Jawa tertutup fleksibel dimana susunannya terdiri dari bulu-bulu pendek. Hal ini berfungsi sebagai reflektor suara. Posisi telinga Serak Jawa sangat berbeda, ada yang di tinggi dan ada yang di rendah.

Serak Jawa memiliki lapisan beludru pada sayap dan di pinggir sayap terdapat rumbai bergerigi yang dapat meredam suara. 

Si betina memiliki panjang 34-40 cm, rentang sayap 110 cm, dan berat 570 gram sedangkan si jangan memiliki panjang 32-38 cm, rentang sayap 107 cm, dan berat badan 470 gram. 


Habitat 


Habitat Serak Jawa di wilayah pepohonan dengan ketinggian 1.600 m dpl, tepi hutan, perkebunan, pekarangan, dan taman di kota besar. Serak Jawa bertengger di lubang pohon, sumur, gua, pohon daun lebat, dan bangunan tua. 


Kebiasaan 


Serak Jawa termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal). 

Serak Jawa bertengger dengan berdian diri di siang hari. 

Serak Jawa berburu mangsa dengan cara terbang tanpa suara. 

Serak Jawa memiliki pengelihatan dan pendengaran yang tajam. 

Serak Jawa termasuk burung hantu yang bersahabat dengan petani karena mampu membasmi hama, salah satunya yaitu tikus. 

Serak Jawa bisa memutar lehernya ke empat arah yang berbeda hingga 270° membantu untuk mencari mangsa. 

Serak Jawa makan dengan cara menelan bulat atau mencabik menjadi bagian kecil tergantung pada ukuran mangsanya. Serak Jawa mencerna daging dan bagian lunak kemudian tulang dan bulu akan dimuntahkan dalam bentuk pelet. 


Makanan


Serak Jawa termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah kadal, ular, dan tikus.


Musim Kawin 


Musim kawin Serak Jawa berlangsung sepanjang tahun tergantung pasokan makanan. 


Cara Berkembang Biak 


Serak Jawa termasuk hewan yang bertelur (ovipar). Mereka mampu mengeluarkan 3-6 atau 12 butir telur burung hantu. 


Status Konservasi 


Populasi Serak Jawa belum terancam dan masih stabil, hanya saja yang menyebabkan populasinya menurun adalah penebangan liar dan penangkapan. 


Karena itu, Serak Jawa termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi LC (Least Concern) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks II.(jef)

Comments