Dingo, Si Anjing Liar Australia

Dingo merupakan spesies anjing liar dari famili Canidae dan nama Latinnya yaitu Canis lupus dingo. Dingo berasal dari bahasa Eoa suku Aborigin yang merupakan penduduk asli Sydney.

Dingo tersebar di Australia, Asia Tenggara (Thailand, Laos, Myanmar, Filipina, Malaysia), Indonesia, Cina Tenggara, Kalimantan, dan Papua Nugini.


Klasifikasi



Berikut klasifikasi Dingo


Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Carnivora

Famili : Canidae

Genus : Canis

Spesies : Canis lupus

Subspesies : Canis lupus dingo


Ciri - Ciri



Dingo mirip dengan serigala dan anjing domestik.

Dingo memiliki tubuh yang berwarna jingga kekuningan atau coklat kemerahan.

Dingo memiliki ekor yang sangat lebat.

Dingo tidak memiliki cakar.

Tengkorak Dingo dirancang untuk menahan setres yang besar. Hal ini bisa membantu untuk menjatuhkan mangsa yang lebih besar dengan mudah.

Dingo memiliki gigi geraham yang besar dan gigi taring yang panjang.

Telinga Dingo pendek dan tegak dengan moncong yang memanjang tajam.

Dingo memiliki pergelangan kaki yang fleksibel.

Dingo memiliki panjang 120 cm, panjang ekor 30 cm, dan tinggi 60 cm. Si jantan memiliki berat 20 kg sedangkan si betina memiliki berat 12 kg.


Habitat


Habitat Dingo di hutan beriklim sedang, padang rumput Alphine, gurun kering, lahan basah, dan hutan tropis.


Kebiasaan


Dingo termasuk hewan yang aktif di malam hari (nocturnal) karena lebih dingin di daerah panas dan aktif di siang hari (diurnal) karena di daerah dingin dengan tidak terlalu keras mencari makan.

Dingo termasuk hewan yang hidup menyendiri (solitary) meskipun hidup berkelompok 3-12 ekor untuk berburu.

Dingo berkomunikasi dengan lolongan seperti serigala yang merupakan cara untuk memanggil kelompok dan peringatan ada musuh.

Dingo berburu mangsa dengan mengejarnya hingga mangsanya kelelahan.

Dingo tidak bisa menggonggong hanya menggeram dan menjerit.

Dingo tidak bisa dipelihara oleh manusia karena cenderung lebih ke serigala bukan anjing.

Dingo memiliki pengelihatan dan pendengaran yang baik.

Dingo tidak bisa berenang.

Kawanan Dingo berada di wilayah dengan menempuh jarak 10-20 km.


Makanan


Dingo termasuk hewan pemakan daging (karnivora). Makanannya adalah tikus, walabi, kadal, kanguru merah, kelinci Eropa, dan angsa murai.


Predator


Hewan yang suka memangsa Dingo adalah buaya air asin, burung pemangsa, ular, dan kadal monitor.


Musim Kawin


Musim kawin Dingo bervariasi tergantung dari wilayahnya.


Cara Berkembang Biak


Dingo termasuk hewan yang memamah biak. Mereka mampu melahirkan 1-10 ekor bayi dingo.


Status Konservasi


Populasi Dingo tidak terancam dan tidak menurun hanya saja karena hibridasi yang dihasilkan oleh kawin silang antara Dingo dengan anjing domestik. Petani menganggap Dingo sebagai hama memangsa ternak.


Karena itu, Dingo termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi VU (Vulnerable).(jef) 

Comments