Bekantan, Si Monyet Berhidung Besar

Bekantan merupakan spesies monyet dari famili Cercopithecidae dan nama Latinnya yaitu Nasalis larvatus. Bekantan sering disebut juga dengan nama Inggrisnya yaitu Proboscis Monkey dan Long-nosed Monkey.

Bekantan tersebar di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Malaysia, dan Brunei Darussalam.


Klasifikasi



Berikut klasifikasi Bekantan


Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo : Primata

Famili : Cercopithecidae

Genus : Nasalis

Spesies : Nasalis larvatus


Ciri - Ciri


Bekantan memiliki perut yang buncit karena memakan daun yang mengandung nutrisi rendah.

Si jantan memiliki hidung yang besar, panjang, dan melengkung ke bawah sedangkan si betina memiliki hidung yang kecil dan mencuat ke atas.

Bekantan memiliki warna rambut yang berwarna coklat kemerahan atau coklat gelap di punggung dan putih keabuan atau putih kekuningan di seluruh tubuh.

Bekantan mempunyai selaput di sela-sela kaki untuk berenang dan memiliki semacam katup untuk menyelam selama beberapa detik. 

Si jantan memiliki panjang 75 cm dan berat 24 kg sedangkan betina memiliki panjang 60 cm dan berat 12 kg. 


Habitat



Habitat Bekantan di hutan bakau, hutan rawa air tawar, hutan lahan basah, hutan pantai, hutan dekat sungai, dan hutan rawa gambut. 


Kebiasaan


Bekantan termasuk hewan yang aktif di siang hari (diurnal).

Bekantan suka berenang.

Bekantan menghabiskan waktunya di pohon.

Bekantan memiliki kelompok yang terdiri dari 10-32 ekor. Kelompoknya terdiri dari one-male (satu si jantan dewasa, beberapa si betina, dan anak-anaknya) dan all-male (terdiri dari beberapa si jantan). Si jantan yang sudah remaja akan bergabung ke kelompok all-male.

Bekantan menyukai tempat teduh di siang hari untuk istirahat kemudian kembali ke pinggiran sungai pada saat sore hari.

Bekantan bisa berpindah dari satu pohon ke pohon yang lain dengan bergelantungan dan melompat.

Bekantan suka tidur di atas pohon.


Makanan


Bekantan termasuk hewan pemakan segala (omnivora). Makanannya adalah pucuk, daun, buah-buahan, biji-bijian, kulit pohon, dan serangga.


Predator


Hewan yang selalu memangsa Bekantan adalah macan tutul dan buaya. 


Musim Kawin


Musim kawin Bekantan berlangsung antara Februari hingga November.


Cara Berkembang Biak


Bekantan termasuk hewan yang memamah biak. Mereka mampu melahirkan 1 ekor bayi bekantan.


Status Konservasi


Populasi Bekantan menurun karena perburuan liar, kebakaran hutan, alih fungsi lahan hutan untuk kawasan industri, hilangnya hutan, dan keterbatasan habitat.


Karena itu, Bekantan termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for the Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi EN (Endangered) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks I.(jef)

Comments