Barasingha, Rusa dari India

Barasingha (swamp deer / rusa rawa) adalah salah satu spesies rusa yang masuk ke dalam famili Cervidae. Nama Latinnya yaitu Rucervus duvaucelli.

Barasingha tersebar di India dan Nepal.

Nama "Barasingha" dari nama rusa memiliki arti yaitu dua belas. 

Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Cervidae
Genus : Rucervus
Spesies : Rucervus duvaucelii

Ciri - Ciri

Tubuh Barasingha berwarna cokelat dengan bagian perut cokelat muda.

Tubuh si jantan lebih gelap daripada betina.

    Jantan

    Betina

Saat musim dingin (pada bulan November), warna tubuh akan berubah menjadi cokelat keabu - abuan dan gelap. 

Bagian kaki, pantat, dan ekor berwarna putih.

Barasingha memiliki corak bintik - bintik putih pada tubuhnya yang akan memudar saat sudah dewasa.

Barasingha juga memiliki tanduk yang halus dan bercabang - cabang.

Barasingha memiliki gigi berjumlah 10 - 15, bahkan 20 buah. 

Barasingha memiliki panjang tubuh 119 - 124 cm dan beratnya 171 - 181 kg.

Habitat

Barasingha berhabitat di hutan musim dan terbuka yang lembap, kering, hingga hijau.

Mereka dapat ditemukan di sekitar rawa - rawa.

Kebiasaan

Barasingha termasuk hewan yang aktif di siang hari (diurnal).

Mereka menghabiskan waktunya untuk merumput saat pagi dan siang hari.

Mereka akan beristirahat saat sore hari.

Barasingha hidup berkelompok dengan jumlah anggota 10 - 20 ekor. Kelompok dipimpin oleh si betina.

Makanan

Barasingha termasuk hewan pemakan tumbuhan (herbivora).

Makanannya yaitu rumput.

Barasingha biasanya minum 2 kali sehari, yaitu siang dan sore hari.

Musim Kawin

Musim kawin Barasingha berlangsung antara bulan Oktober hingga Februari.

Cara Berkembang Biak

Si betina akan mencapai masa pematangannya saat usianya 2 tahun.

Si betina akan menjalani masa kehamilannya selama 250 hari.

Barasingha termasuk hewan memamah biak (vivipar).

Mereka mampu melahirkan 1 - 2 ekor bayi barasingha.

Bayi barasingha lahir antara bulan September dan Oktober. 

Saat lahir, tubuh bayi barasingha memiliki bintik - bintik putih.

Status Konservasi

Populasi Barasingha menurun karena hilangnya habitat akibat dijadikan lahan pertanian. 

Mereka juga diburu untuk diambil tanduk dan dagingnya. 

Karena itu, Barasingha termasuk hewan dalam daftar di IUCN (International Union for Conservation of Nature) Red List dengan status konservasi VU (Vulnerable) dan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species) Apendiks I.(idh)

Comments